Kessa Ikhwanda | Senyum, Tawa, dan Perjuangan
  • Home
  • Profile
  • Aktivitas
  • Setahun
  • Infinity
  • Catatan
  • Kamus Rasa
  • Orasi
  • Game

Dear All

Selamat datang di blog sederhana ini

Kalau kamu suka dengan tulisannya, silahkan berkomentar dan bagikan

Terima kasih dan sampai jumpa ditulisan lainnya

Popular Posts

  • Community Day Cyndaquil di Blang Padang Aceh
  • Antara Aku, Engkau dan Dia
  • Terima Kasih SSG UI
  • Melakukan Hal Yang (Semoga) Bermanfaat
  • Far From Home

Home Catatan Saling Menguatkan

Saling Menguatkan

Kessa Ikhwanda Sabtu, Maret 28, 2020 0


"Pohon butuh akar untuknya mampu bertahan dari angin yang berhembus. Bahkan Indahnya mawar sekalipun, masih membutuhkan kelopak untuknya tak gugur sebelum mekar"

Kita bisa jadi memiliki kondisi yang sama, tentang sepi, jauh, dan waktu yang lama.

Bangun pagi karena ditegur oleh alarm yang berbunyi. Ia tepat waktu, sesuai dengan yang dijanjikan. Ia akan muncul, menggemakan suara, mencoba membuat diri untuk bangun dari lelapnya tidur.

Lalu saat menatap sekeliling, tidak ada yang berbeda, masih tetap sama, hanya hari saja yang membedakan. Kekosongan ruang yang ada menjadi pemandangan biasa, tampak lumrah, karena mau berharap apa selain hanya menerima saja (untuk sementara) ?

Beberapa kali pun coba menyemangati diri, memutar lagu-lagu yang ceria, membaca buku yang sampulnya berwarna-warni, menonton film yang ada komedinya, maupun bergerak untuk sekadar berolahraga, dan juga tentunya kembali tidur berharap esok lebih baik.

Harapnya, coba membuat otak berpikir bahwa disini sedang baik-baik saja

Namun nyatanya, pada setiap bait lagu terakhir yang diputar, selalu ada perasaan kosong dan hampa. Cerianya dan semangatnya sebatas lantunan dan iringan semata, setelahnya seperti kembali kepada kesunyian

Bacaan dengan sampul warna warni yang ada, di awal hanya mampu memberikan kesan pelangi nan indah. Namun pada akhir kalimatnya, seperti kembali hitam-putih. Hitam yang menyelimuti kesendirian, dan putih yang sekadar memberi efek warna sesaat

Tawa yang dihasilkan dari film yang diputar, sebatas dibibir tanpa mampu mengobati hati. Ia hanya menjadi pemanis sesaat untuk kemudian kembali kepada kenyataan, adakah yang harus ditertawakan lagi setelah menerima kondisi ini?

Begitu pula tentang hal lainnya untuk menghibur diri

Yang terlihat kuat pun butuh untuk dikuatkan, karena ia juga manusia. Tanyakan tentangnya seminimal kabarnya, walau jawabnya baik-baik saja meski hatinya menegasikan yang ada. Semangatinya walau jawabnya hanya senyum, padahal dirinya sedang begitu rapuh.

Setidaknya telah mencoba, mencoba untuk peduli, dan saling menguatkan

Tags: Catatan
Share:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar ( Atom )
Designed by kessaikhwanda.com

About Author

Senyum, Tawa, dan Perjuangan

Hanya menulis apa yang ingin ditulis, karena "Selama bernafas, pantang untuk berhenti dan terhempas"

"Profil Selengkapnya"

Stay Connected

Popular Posts

  • Community Day Cyndaquil di Blang Padang Aceh
  • Antara Aku, Engkau dan Dia
  • Terima Kasih SSG UI
  • Melakukan Hal Yang (Semoga) Bermanfaat
  • Far From Home
Diberdayakan oleh Blogger.

Category

  • Aktivitas
  • Catatan
  • Game
  • Infinity
  • Kamus Rasa
  • Setahun